Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kekuatan hujan sedang atau hujan lebat akan terjadi saat mudik lebaran, khususnya pada 4 hingga 11 April 2024.
Banyak fenomena yang diperkirakan menyebabkan hujan sedang dan kebakaran, kebakaran, dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 11 April 2024, kata Direktur BMKG Dwikorita Karnawati, dilansir Antara, Jumat (5/4/2024). Dwikorita mengatakan kemungkinan hujan terjadi akibat peristiwa Madden Julian Oscillation (MJO) atau akumulasi hujan yang mulai melintasi kepulauan Indonesia.
Kumpulan awan hujan ini mahjong ways 2 bergerak dari timur Afrika menuju Samudera Hindia sepanjang garis khatulistiwa dan melintasi pulau Indonesia, kemudian menuju Samudera Pasifik. Dwikorita mengatakan, berdasarkan penelitian dan prakiraan beberapa hari sebelumnya, diketahui saat ini di Indonesia terdapat pola awan khususnya di bagian barat dan akan mengarah ke tengah dan terakhir ke arah timur.
Selain MGO, faktor lain yang menyebabkan terjadinya hujan lebat dan banjir saat mudik lebaran adalah faktor atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby di khatulistiwa serta hangatnya permukaan air dan kepulauan Indonesia. Dia mengatakan bahwa lima pikiran juga mengatakan awan yang penting dan semakin meningkat semakin banyak dan mateleto.
Faktanya, BMKG telah menemukan buah siklon baru, tembakan 96S ditampilkan di sekitar area Savue dan sekarang. Tanda-tanda yang ditemukan menunjukkan proses (bibit siklon tropis) akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Itu yang ditemukan pagi ini, kata Dwikorita. Biji ini, katanya, mengarah ke maksimum 16 hingga dua puluh atau 28 mil per jam dan sekitar 1.007 mil.
Benih Syclone ke bagian selatan selatan Nusa Tingla (NTT) di Australia dan dalam waktu 24 jam sampai suhu terlalu banyak. Namun dalam 48 hingga 72 jam ke depan, Topan Benih berpeluang besar menjadi siklon tropis dengan arah barat daya-selatan yang bergerak dari Indonesia hingga Australia.
Bibit Topan 96S yang saat ini masih berada di NTT kemungkinan besar akan berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di banyak wilayah Indonesia dalam 24 hingga 48 jam ke depan. Dampaknya berupa hujan sedang hingga lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT serta angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
Maka perlu diwaspadai tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter di Samudera Hindia bagian selatan NTB dan di Samudera Hindia bagian selatan NTT, sebelah barat Selat Sumba, perairan selatan Pulau Sumba, perairan selatan Kupang hingga Rote. Pulau dan selatan Laut Sawu,” ujarnya