Bergulir semenjak 2021, petani Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah di Desa Kalimiru, Kecamatan Bayan mengakui manfaat Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture (CSA) terhadap produksi padi. Produktivitas meningkat sampai 10,6 ton gabah kering panen (GKP) per hektar pada Demplot CSA.
Lonjakan produktivitas diketahui dari hasil Hitung Ubinan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Purworejo pada 2023, yang dikemukakan londoncallingband.com petani CSA di Desa Kalimiru pada Project Manager SIMURP Kementan, Sri Mulyani dikala kegiatan survei dan monitoring di Purworejo, Kamis minggu lalu [13/6].
Petani CSA Kalimiru didampingi tim dari Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Bayan dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Purworejo. Sementara Tim SIMURP Kementan didampingi tim dari Badan Riset dan Penemuan Nasional [BRIN] serta Badan Standarisasi dan Instrumen Pertanian [BSIP].
Penemuan CSA yang diusung Kementerian Pertanian RI bersaqma Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] searah arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tentang pentingnya menjaga ketahanan pangan, sebab yakni faktor penentu keberlangsungan sebuah negara.
“Aku ingatkan ketahanan pangan itu yakni ketahanan negara. Karena telah banyak negara yang kelaparan dan menghentikan ekspor beras,” katanya.
Menurutnya, dampak yang ditimbulkan sekiranya ketahanan pangan terganggu berbeda dengan krisis ekonomi atau kesehatan. Saat krisis ekonomi melanda, ia meyakini kondisi Indonesia masih aman, pun petani masih happy.
hal yang demikian didorong oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara semua insan pertanian didorong oleh stakeholders.
“Untuk itu diperlukan langkah permulaan dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaan serta penyamaan persepsi dalam upaya menempuh swasembada padi dan jagung,” katanya.
Lokasi Aktivitas CSA
Project Manager SIMURP Kementan, Sri Mulyani mengatakan Desa Kalimiru yakni lokasi kegiatan CSA semenjak 2021. Teknologi CSA SIMURP telah dilaksanakan dan diaplikasikan pada Demplot CSA oleh petani CSA Kalimiru didampingi penyuluh dari BPP Bayan.
“Pada 2023, hasil penghitungan ubinan oleh tim BPS Purworejo pada lahan Demplot CSA didapati menempuh 10.6 ton GKP/ha. itu, sesudah temuan kreatif CSA SIMURP yang diaplikasikan cakap meningkatkan hasil produksi,” katanya.
Dari keberhasilan Demplot CSA, yang telah memberikan bukti pada petani perlu terus dikembangkan agar petani dapat meningkatkan hasil produksinya.
“Pada Musim Tanam II tahun 2024, Pemerintah Desa Kalimiru membuat kebijakan, yang mewajibkan petani menanam padi dengan metode Jajar Legowo atau Jarwo seluas 35 hektar,” kata Sri Mulyani.