Berlin – Dua orang yang dicurigai sebagai mata-mata diduga sedang berencana menyabotase bantuan militer Jerman untuk Ukraina. Sekarang dua orang ini dicokok di negara bagian Bavaria, Jerman selatan.
Kedua pria tersebut, yang ditunjukkan sebagai warga negara ganda Jerman-Rusia, ditahan slot gacor server thailand di Bayreuth sebab dicurigai menjadi mata-mata Rusia, kata jaksa, dikutip dari web BBC, Kamis (18/4/2024).
Dieter S (39) dicurigai melaksanakan serangkaian pelanggaran mata-mata.
Perbuatan tersebut termasuk merencanakan ledakan, pembakaran, dan menjaga kontak dengan intelijen Rusia.
Ia juga dituduh berperang untuk angkatan bersenjata proksi Rusia di kawasan pendudukan Ukraina timur.
Tersangka kedua, yang diidentifikasi sebagai Alexander J, dituduh membantunya sejak bulan lalu untuk mengidentifikasi sasaran potensial serangan. Ia dijadwalkan hadir di pengadilan pada hari Kamis.
Jerman merupakan donor bantuan militer terbesar kedua ke Ukraina setelah Amerika Serikat, dengan mengalokasikan dana sebesar 28 miliar Euro sejak diawalinya invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.
Berdasarkan jaksa, tersangka utama Dieter S diduga telah membahas potensi operasi sabotase di Jerman dengan kontaknya di Rusia sejak Oktober tahun lalu, dalam upaya untuk melemahkan dukungannya terhadap Ukraina.
Mereka menceritakan mempersiapkan serangan ledakan dan pembakaran, terlebih terhadap infrastruktur militer dan industri. Dieter S dikatakan telah mencari sasaran potensial termasuk fasilitas militer AS, mengambil foto dan video dan menyerahkan kabar tersebut terhadap kontak Rusia.
Keberhasilan Investigasi Jerman
Menteri Kehakiman Jerman Marco Buschmann mengatakan, kedua penangkapan tersebut merupakan “keberhasilan investigasi yang signifikan” dalam perang melawan sabotase dan jaringan mata-mata Presiden Rusia Vladimir Putin.
Wakil Rektor Robert Habeck, yang saat ini melaksanakan kunjungan mendadak ke Kyiv, mengatakan bahwa dia berada di sana “pada saat Ukraina memerlukan seluruh dukungan yang bisa didapatkan dalam perjuangannya untuk kebebasan”.
Pemerintah di Berlin memelopori rencana untuk menolong memperkuat pertahanan udara Ukraina.
Kanselir Olaf Scholz mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa wajib mencoba menolong Ukraina dengan sistem pertahanan udara tambahan, terlebih sistem Patriot. Jerman telah mengirim dua sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina dan menjanjikan yang ketiga