Bongkar! Kesalahan Umum Perawatan Kuku yang Bikin Kuku Menjerit
Kita semua mendambakan kuku yang sehat, berkilau, dan tentunya, Instagrammable. Namun, terkadang tanpa sadar kita justru melakukan ritual-ritual kecantikan yang malah membuat kuku kita stres berat. Alih-alih mendapat pujian, yang ada kuku malah jadi rapuh, kusam, dan mogok tumbuh. Penasaran apa saja dosa-dosa besar dalam dunia per-kuku-an? Yuk, kita bongkar bersama dengan gaya humor, biar tidak tegang-tegang amat!
Dosa Pertama: Pembantaian Kutikula
Kutikula, kulit tipis di pangkal kuku itu, seringkali dianggap sebagai musuh dalam selimut yang merusak estetika. Alhasil, gunting, dorong, bahkan dikupas paksa pun jadi jalan ninja. Padahal, memotong kutikula itu ibarat merusak segel keamanan alami kuku Anda. Kutikula berfungsi sebagai benteng pertahanan dari serangan bakteri dan jamur. Saat Anda menyingkirkannya, Anda sama saja membuka gerbang tol bagi para kuman untuk masuk dan menyebabkan infeksi yang menyakitkan. Jadi, daripada dibantai, lebih baik rawat kutikula dengan memberinya pelembap khusus agar tetap sehat dan tidak pecah-pecah.
Dosa Kedua: Mengikir Kuku dengan Gaya Maju-Mundur Cantik
Mengikir kuku dengan gerakan maju-mundur seperti sedang menggergaji kayu mungkin terasa lebih cepat. Tapi, tahukah Anda? Gerakan barbar ini justru dapat merusak lapisan kuku, menyebabkan retakan kecil, dan membuatnya jadi super rapuh. Cara yang benar adalah mengikir dengan gerakan satu arah, misalnya dari samping ke tengah. Anggap saja Anda sedang membelai kuku dengan penuh kasih sayang, bukan menyerangnya tanpa ampun. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan bentuk kuku yang rapi tanpa membuatnya jadi korban Kekerasan Dalam Perawatan (KDP).
Dosa Ketiga: Menggunakan Kuku sebagai Alat Serbaguna
Siapa yang tidak pernah menggunakan kuku https://www.casabellaspaandnails.com/ untuk membuka kaleng minuman, mencongkel stiker, atau menggaruk sesuatu yang membandel? Praktis memang, tapi kebiasaan ini adalah resep jitu untuk bencana. Kuku bukanlah obeng atau pisau lipat Swiss Army. Memanfaatkannya sebagai perkakas hanya akan membuatnya lemah, patah, dan tidak rata. Jadi, lain kali jika Anda butuh bantuan, carilah alat yang semestinya dan biarkan kuku Anda menjalani takdirnya sebagai perhiasan jari.
Dosa Keempat: Mengelupas Cat Kuku Seperti Membuka Hadiah
Ketika cat kuku mulai terkelupas, godaan untuk mencabut sisanya memang luar biasa. Rasanya puas sekali bisa membersihkan kuku dalam sekejap. Namun, kebiasaan ini sangat merusak! Saat Anda mengelupas cat kuku, Anda tidak hanya mengangkat lapisan cat, tapi juga lapisan teratas kuku asli Anda. Akibatnya, kuku menjadi tipis, tidak rata, dan lemah. Lebih baik, luangkan sedikit waktu untuk membersihkannya dengan benar menggunakan penghapus cat kuku. Jika Anda khawatir dengan bahan kimia seperti aseton yang bisa membuat kuku kering, gunakanlah secukupnya dan jangan terlalu sering.
Dosa Kelima: Lupa Memberi “Minum” pada Kuku
Kulit wajah butuh pelembap, begitu pula dengan kuku dan area sekitarnya. Terlalu sering mencuci tangan, kontak dengan deterjen atau bahan kimia, serta penggunaan pembersih cat kuku bisa membuat kuku dan kutikula kering kerontang. Kuku yang kering akan lebih mudah patah dan retak. Untuk menghindarinya, rajinlah mengoleskan pelembap, minyak kutikula, atau bahkan minyak zaitun pada kuku dan kulit di sekitarnya, terutama setelah tangan terkena air. Anggap saja ini sebagai cara Anda mentraktir “minuman” segar untuk kuku agar tetap terhidrasi dan bahagia.
Menghindari kesalahan-kesalahan umum ini adalah langkah awal untuk mendapatkan kuku yang tidak hanya cantik dipandang, tetapi juga sehat dari dalam. Jadi, cintailah kukumu, dan mereka pun akan mencintaimu kembali dengan kilau sehatnya